1. Definisi Desain Grafis
Adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada si pembuat (desainer) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur segala rupa seperti tuisan, foto, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan
dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan
bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau
fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan,
packaging, perfilman, dan lain-lain.
Sedangkan Konsep sendiri adalah suatu pemikiran yang bersifat abstrak. Dibuat sebagai peta perencanaan yang dapat menjadi paduan dalam melangkah dan mengabil keputusan. Konsep berawal dari sebuah ide yang kemudian dikembangkan untuk meluruskan dan memperjelas berbagai kemungkinan.
2. Sejarah Desain Grafis
- Sejarah Awal
Perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak
peninggalan manusia dalam bentuk
lambang-lambang grafis (sign &
simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf).
Gambar
mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan
ekspresif, dengan dasar gambaran alam (flora, fauna, landscape dan
lain-lain).
Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan
tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada
yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai
media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di
dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang
ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai
alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat
itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa
Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi
huruf hidup.
Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil
menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan
diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin
yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet
dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L,
M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan
dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa
Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan
sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika
perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua,
buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi
cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin
dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu
berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai
buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin
(scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil
yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat
terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat
mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk
yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam
jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
- Era Cetak
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah
peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun
1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak
yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang
digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah
suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara
massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi
pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama
dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer
ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin
Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan
Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman
terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf
(tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak
icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where
of Babilon”.
Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda
dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi,
teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan
prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut
dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Teknik ini
memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam
bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya
pemisahan warna, sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni
poster.
1851, The Great Exhibiton
Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober
1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya
dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran
digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering
disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis
post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri
Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke-19 dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap
ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois
Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya
peleburan industri dan seni.
1910, Modernisme
Terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat.
Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form follow
Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari
kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan
bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan “bahasa
mesin”, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan
dekoratif dianggap tidak sesuai dengan “estetika mesin”.
1916, Dadaisme
Suatu
pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan
mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu
kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik.
Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit
keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat
yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916, De Stijl
Gaya
yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan
disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan
oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat,
menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris.
Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit
Rietveld.
1919, Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek
terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933,
Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti
Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi
bukannya hiasan.
1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill
belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke
dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan
proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang
memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).
1931, Harry Beck
Perancang
grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London
(London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang
mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada
kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke
stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
1950, International Style
International
atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an
seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi
pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis
huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan
untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.
1951, Helvetica
Diciptakan
oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah
salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia.
Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada
huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama
tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga
mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
1960, Psychedelia and Pop Art
Kultur
yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, desain dan
literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan
sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah
reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah
poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp
dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta
eksemplar.
1984, Émigré
Majalah desain grafis Amerika, Émigré
adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan
mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing (
DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen
tipografi.
3.Prinsip-prinsip Desain Grafis
- Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan
desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami
isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita
misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text)
sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet,
seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga
menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini
bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan
tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
- Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling
berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip
keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan
keseimbangan informal.
- Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang
merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis
dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan
yang dimaksud.
- Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau
melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks
desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster
atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk
dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul
berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur,
nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
- Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama
merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa
dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain
grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar
obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas,
jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.
4. Unsur-unsur Desain Grafis
Dalam desain grafis terdapat beberapa unsur penting yang memiliki
kegunaan atau ciri khas tersendiri, baik untuk membuat gambar atau
mengedit suatu gambar berikut merupakan penjelasan singkat dari setiap
unsur yang ada dalam desain grafis.
- Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik
poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis
lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk
membangun bentuk atau konstruksi desain.
- Bentuk (Shape)
Bentuk atau shape adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan
lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle),
lingkaran (circle), segitiga (triangle), dan polygon.
- Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat
dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur
sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya
permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
- Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang
pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika
desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan
mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus
dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti
sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan
menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
- Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar
kecilnya suatu obyek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan mana
objek manakah yang kita mau tonjolkan atau yang mau dipublis karenan
dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan
penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu
mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
- Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Dalam perwarnaan
hendaknya disesuaikan dengan desain yang akan kita buat. Karena dengan
warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau
membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam
prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan
karena sinar (Additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
Source:
Dibuat
sebagai peta perencanaan ydsdasdang dapat menjadi panduan dalam melangkah dan
mengambil keputusan. Konsep berawal dari sebuah ide yang kemudian
dikembangkan untuk meluruskan dan memperjelas berbagai kemungkinan - See
more at:
http://www.desainstudio.com/2010/11/desain-grafis-antara-konsep-dan.html#sthash.S4VrlUEa.dpuf
suatu
pemikiran yang sifatnya abstrak. Dibuat sebagai peta perencanaan yang
dapat menjadi panduan dalam melangkah dan mengambil keputusan. Konsep
berawal dari sebuah ide yang kemudian dikembangkan untuk meluruskan dan
memperjelas berbagai kemungkinan. - See more at:
http://www.desainstudio.com/2010/11/desain-grafis-antara-konsep-dan.html#sthash.S4VrlUEa.dpuf
suatu
pemikiran yang sifatnya abstrak. Dibuat sebagai peta perencanaan yang
dapat menjadi panduan dalam melangkah dan mengambil keputusan. Konsep
berawal dari sebuah ide yang kemudian dikembangkan untuk meluruskan dan
memperjelas berbagai kemungkinan. - See more at:
http://www.desainstudio.com/2010/11/desain-grafis-antara-konsep-dan.html#sthash.S4VrlUEa.dpuf
No comments:
Post a Comment